-
Admin 24news
- 08 Jul 2025
jalur, tetapi juga identitas, solidaritas sosial, dan kebanggaan kolektif.
Salah satu momen paling ikonik terjadi di final Pacu Jalur 2024 di Tepian Narosa. Sebuah helikopter paralayang melintas membawa spanduk bergambar Adam Sukarmis—seolah menyindir bahwa masa jabatan Suhardiman tinggal menghitung hari. Tapi ia hanya tersenyum, tak terusik. Di bawah tribun, puluhan ribu pasang mata terpukau menyaksikan jalur-jalur gagah berpacu membawa semangat kampung. Dan hasilnya membungkam segala nyinyiran: Suhardiman kembali terpilih sebagai Bupati Kuansing untuk periode kedua dengan kemenangan telak.
Di Pangean, ia bahkan sempat bertaruh nyawa. Saat mengikuti kegiatan Pacu Jalur, perahu rombongannya karam di Sungai Kuantan, insiden yang juga menimpa perahu berendo dan kemudian viral di berbagai media nasional. Namun, alih-alih menjadi aib, insiden itu justru menjadi “iklan gratis” bagi tradisi ini. Bahkan setelah nyaris kehilangan nyawa, Suhardiman tetap hadir—tetap mendayung semangat rakyatnya.
Di bawah kepemimpinannya, Pacu Jalur tidak lagi sekadar tradisi lokal, melainkan telah menjelma menjadi fenomena digital global. Ia mendorong masyarakat