-
Admin 24news
- 08 Jul 2025
Kuantan Singingi - Di balik derasnya arus modernisasi, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, tetap mempertahankan denyut nadi tradisinya. Salah satu denyut yang tak pernah padam adalah Pacu Jalur, sebuah tradisi lomba mendayung perahu panjang yang bukan hanya sekadar olahraga air, melainkan juga perwujudan identitas budaya, sejarah, dan semangat kolektif masyarakat Kuansing.
Sejarah Pacu Jalur: Dari Transportasi Menjadi Tradisi
Pacu Jalur bermula sejak abad ke-17, ketika masyarakat Kuantan Singingi menggunakan jalur—perahu panjang tanpa mesin—sebagai sarana transportasi utama menyusuri Sungai Kuantan. Dalam catatan sejarah lokal, jalur digunakan untuk mengangkut hasil bumi, berpindah kampung, hingga menghadiri perayaan adat dan keagamaan.
Seiring waktu, jalur bukan hanya alat angkut, tetapi juga simbol prestise. Setiap kampung mulai membuat jalur terbaiknya dan saling berlomba. Tradisi inilah yang kemudian melahirkan festival Pacu Jalur, yang resmi diformalisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20.
Filosofi dan Nilai-Nilai Budaya
Pacu Jalur mengandung nilai gotong royong, persatuan, dan semangat juang. Satu jalur bisa diawaki